banner 728x250

6 Jemaah Umrah WNI Korban Kecelakaan Bus Dimakamkan di Arab Saudi

  • Bagikan
Menteri Agama Nasaruddin Umar.
(InsightMedia/Ist) Menteri Agama Nasaruddin Umar.
banner 468x60

Jakarta (InsightMedia) – Sebanyak enam jemaah umrah asal Indonesia meninggal dunia dalam kecelakaan bus saat perjalanan dari Madinah menuju Makkah. Selain itu, 13 jemaah mengalami luka-luka dalam insiden tersebut. Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menyatakan bahwa enam jemaah yang wafat akan dimakamkan di Arab Saudi.

“Jumlah korbannya 20 orang, jumlah yang wafat itu per detik ini 6 orang, jumlah terluka 13 orang. Jumlah tidak terluka 1 orang. Kondisi saat ini wafat dalam proses pemakaman di sana (Arab Saudi), dirawat di 2 rumah sakit,” ujar Nasaruddin di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (21/3/2025).

Example 300x600

Menurut Nasaruddin Umar, pemakaman di Arab Saudi sudah menjadi kebiasaan bagi jemaah umrah atau haji yang meninggal dunia di Tanah Suci. Ia juga mengonfirmasi bahwa Kementerian Agama telah berkoordinasi dengan Konsulat Jenderal RI di Arab Saudi serta keluarga korban.

“Mayatnya sudah ada di rumah sakit dan sudah ada koordinasi dengan keluarganya,” tambahnya.

Jemaah yang meninggal dunia dalam kecelakaan tersebut diketahui berasal dari Bojonegoro, Jawa Timur. Namun, hingga saat ini, penyebab kecelakaan masih belum diketahui secara pasti.

“Ya itu (penyebabnya) yang tadi saya belum dapat. Pokoknya busnya terbalik ya. Kami belum dapat laporan,” jelas Nasaruddin.

6 Jenazah Jemaah Umrah...
(InsightMedia/ist) Bangkai bus yang ditumpangi jemaah umrah Warga Negara Indonesia (WNI) usai kecelakaan dan terbakar di Wadi Qudeid (Madinah-Mecca Road). Korban meninggal dimakamkan di Arab Saudi. (Sumber Foto : KEMLU)

Evaluasi Pemerintah untuk Keamanan Jemaah

Menyikapi insiden ini, pemerintah berencana melakukan evaluasi terkait keselamatan transportasi jemaah umrah dan haji, terutama menjelang musim haji. Nasaruddin menegaskan pentingnya penerapan regulasi mengenai jumlah sopir bus dalam perjalanan antara Makkah dan Madinah.

“Kan ada regulasi kita supir Makkah-Madinah harus dua orang. Enggak boleh supir tunggal, ngantuk segala macam. Jalanannya licin luas begitu, walau ada pembatasan kilometernya, tapi namanya ngantuk ya,” tuturnya.

Pemerintah berharap evaluasi ini dapat meningkatkan keselamatan jemaah di perjalanan serta mencegah kejadian serupa terulang di masa mendatang. (put)

banner 325x300
banner 120x600
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *