Jakarta (InsightMedia)– Selebgram Shella Saukia bersama suaminya, Achmad Fitra, melakukan konferensi pers pada Rabu (22/1/2025) di Menteng, Jakarta Pusat, untuk memberikan penjelasan mengenai insiden dugaan pengeroyokan yang terjadi pada 17 Januari 2025 di sebuah rumah makan di Jakarta Timur. Pasangan ini secara tegas membantah tuduhan tersebut dan menyampaikan versi mereka mengenai kejadian itu.
Achmad Fitra menjelaskan bahwa kehadiran mereka di restoran pada malam insiden didorong oleh emosi. Mereka ingin menanyakan klarifikasi mengenai ulasan yang dibuat oleh Dokter Detektif (Doktif) terkait produk yang diakui sebagai milik mereka. “Kami datang memang dengan sedikit emosi, ingin menanyakan, ‘Kamu dapat produk dari mana? Kok berani sekali kamu mengulas produk kami seolah-olah ini buatan kami?’ Kami hanya ingin meluruskan,” ungkap Achmad.
Lebih lanjut, Achmad menegaskan bahwa tidak ada pengeroyokan yang terjadi. Menurutnya, isu lampu restoran yang dimatikan selama insiden adalah tindakan dari pemilik restoran, bukan dari mereka. Pihaknya juga mengklarifikasi bahwa pintu restoran sempat terkunci untuk menunggu kedatangan pihak kepolisian. “Kami hanya melarang dia (Doktif) pergi dulu karena pihak polsek sedang dalam perjalanan ke lokasi,” jelasnya.
Shella Saukia menambahkan bahwa tujuan mereka dalam pertemuan tersebut adalah untuk mengetahui sumber produk yang diulas oleh Doktif. Namun, Doktif menolak memberikan jawaban dengan alasan haknya untuk tidak mengungkapkan identitas reseller. “Saya malam itu hanya ingin tahu sumbernya, tapi dia tidak mau mengaku,” jelas Shella.
Pasangan ini juga mengungkapkan bahwa mereka telah mencoba menyelesaikan masalah ini melalui mediasi di kantor polisi, namun belum mencapai kesepakatan. “Kami bersedia berdamai, asal dia memberi tahu dari mana produk itu berasal. Tapi dia bilang, ‘Saya punya hak untuk melindungi reseller,’” imbuh Shella. Ia menambahkan bahwa sikap Doktif yang melindungi reseller berpotensi mendukung pelanggaran hukum. “Kalau dia melindungi reseller yang mengedarkan produk ini, berarti dia melindungi kejahatan,” tegasnya.
Shella dan Achmad berharap penjelasan mereka dapat memberi perspektif yang lebih jelas mengenai insiden tersebut dan menginginkan penyelesaian yang adil bagi semua pihak. (put)