Jakarta (InsightMedia)– Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengumumkan bahwa kinerja investasi di sektor ESDM menunjukkan pertumbuhan yang positif selama tahun 2024. Total investasi di sektor ini mencapai USD 32,3 miliar, setara dengan Rp 515 triliun, meningkat dibandingkan dengan realisasi tahun 2023 yang tercatat sebesar USD 29,9 miliar.
Dalam konferensi pers di Kementerian ESDM, Bahlil menjelaskan bahwa sektor minyak dan gas (migas) masih menjadi pendorong utama investasi dengan total mencapai USD 17,5 miliar atau Rp 288,03 triliun. “Tahun ini ada kenaikan dari sebelumnya USD 14,9 miliar, hampir Rp 40 triliun lebih tinggi dibandingkan 2023,” tuturnya. Sektor mineral dan batu bara (minerba) menyusul dengan investasi sebesar USD 7,7 miliar, sedangkan sektor listrik berkontribusi USD 5,3 miliar. Sektor energi baru terbarukan dan konservasi energi (EBTKE) mencatatkan investasi USD 1,8 miliar.
Namun, meskipun investasi meningkat, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) di sektor ESDM mengalami penurunan. PNBP tahun 2024 tercatat sebesar Rp 269,6 triliun, menurun dibandingkan dengan Rp 299,5 triliun pada tahun lalu. Bahlil menjelaskan bahwa penurunan ini disebabkan oleh turunnya harga batu bara global. “Walaupun PNBP turun, kita bersyukur karena target APBN 2024 sebesar Rp 234,2 triliun berhasil terlampaui, mencapai 115%,” tambahnya.
Pencapaian ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam mengembangkan sektor ESDM dan menciptakan iklim investasi yang lebih baik. Dengan pertumbuhan investasi yang stabil, diharapkan sektor ini dapat terus berkontribusi pada perekonomian nasional. (put)