banner 728x250

Upaya Mediasi Muncul di Tengah Kisruh Dugaan Pelanggaran Hak Cipta antara Lesti dan Yoni Dores

  • Bagikan
banner 468x60

Jakarta (Insight Media) – Sengketa dugaan pelanggaran hak cipta antara penyanyi Lesti Kejora dan pencipta lagu senior Yoni Dores mulai menunjukkan titik terang. Pihak perwakilan dari Komunikasi Kejuaraan yang menangani perkara ini menyatakan bahwa sudah ada proses somasi dan balasan dari kedua belah pihak, yang membuka kemungkinan untuk dilakukannya mediasi dalam waktu dekat.

Pernyataan ini disampaikan dalam keterangan pers oleh pengacara Deolipa Yumara sebagai perwakilan dari musisi senior Yoni Dores, menyebut bahwa telah terjadi kesalahpahaman antara kedua pihak, terutama karena dokumen somasi dan balasannya sempat tidak tersampaikan dengan baik. “Sebenarnya sudah ada titik temu. Sudah ada somasi dan balasan somasi, hanya saja mungkin tidak sampai secara langsung ke pihak terkait,” ujar Deolipa Yumara.

Example 300x600

Menurutnya, pihak Lesti telah menunjukkan iktikad baik dengan merespons somasi dari pihak Yoni Dores. Ini menjadi indikasi bahwa mediasi masih memungkinkan untuk dilakukan, meski sebelumnya sempat muncul laporan polisi terkait dugaan pelanggaran hak cipta atas penggunaan lagu. “Jika dari awal komunikasi tersampaikan dengan jelas, seharusnya laporan polisi itu tidak perlu ada,” katanya.

(InsightMedia/Ist) Pengacara Deolipa Yumara.

Ia juga menambahkan bahwa pertemuan antara kedua pihak bisa menjadi solusi damai yang menguntungkan semua pihak, tanpa harus melalui jalur hukum lebih lanjut. Yoni Dores sebelumnya diketahui melaporkan dugaan pelanggaran hak cipta ke pihak berwajib. Namun, dalam perkembangannya, disebutkan bahwa laporan tersebut bukan secara langsung ditujukan kepada Lesti, melainkan kepada akun-akun YouTube yang diduga mengunggah konten tanpa izin.
“Yang dikejar sebenarnya adalah akun-akun YouTube yang tidak jelas kepemilikannya, bukan Lesti secara langsung,” jelas Deolipa Yumara.

Pihak Lesti juga membantah telah membuat atau menyebarluaskan konten tersebut. Mereka menegaskan tidak memiliki kaitan dengan akun-akun anonim yang mengunggah materi lagu tanpa izin. Namun, karena ada dugaan keterkaitan dengan manajemen atau afiliasi tertentu, kasus ini sempat menyeret nama Lesti ke ranah publik.

Kuasa hukum dari pihak Yoni Dores itu menyatakan siap membuka ruang mediasi, terutama jika dari pihak Lesti Kejora juga memiliki niat serupa. “Kami sangat terbuka. Jika memang ada permintaan mediasi, tentu kami sambut baik. Ini bisa jadi momen yang mempertemukan kembali kedua pihak tanpa perlu melanjutkan polemik,” ujar Deolipa.

Lebih jauh, pihak Yoni Dores melalui pernyataan tidak menutup kemungkinan untuk mencabut laporan polisi, apabila mediasi berhasil digelar dan menghasilkan kesepahaman bersama. Namun, apabila terbukti ada pelanggaran oleh pihak lain, proses hukum tetap akan berjalan. “Kalau nanti ternyata pelakunya bukan Lesti, maka status hukumnya bisa berubah. Bisa saja Lesti hanya menjadi saksi, bukan terlapor,” kata Deolipa.

Di sisi lain, pihak dari Yoni Dores menyatakan bahwa langkah hukum terhadap pihak lain yang mengunggah atau menyebarkan konten ilegal akan tetap diproses. “Kalau pun sudah damai dengan Lesti, tetap akan dikejar siapa yang mengunggah konten itu ke media sosial. Ini untuk penegakan hukum dan perlindungan hak cipta,” ujar Deolipa.

Kasus ini bermula dari penggunaan sebuah lagu ciptaan Yoni Dores yang diduga dilakukan tanpa izin dalam beberapa konten digital. Namun seiring berjalannya waktu, muncul klarifikasi bahwa ada miskomunikasi dalam penyampaian somasi maupun balasan dari pihak terkait, yang berujung pada laporan ke polisi.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada jadwal resmi mengenai pertemuan mediasi antara Lesti dan Yoni Dores. Namun kedua belah pihak telah menyatakan keterbukaan untuk bertemu, menyelesaikan persoalan secara kekeluargaan, dan menghindari proses hukum lebih lanjut jika memungkinkan. (Put)

banner 325x300
banner 120x600
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *