Jakarta (Insight Media) — Film Suka Duka Tawa merilis official teaser trailer yang memperkenalkan tokoh Tawa, seorang stand up comedian muda yang berani mengolah luka masa kecil jadi bahan komedi. Disutradarai Aco Tenriyagelli dan diproduksi BION Studios bersama Spasi Moving Image, trailer ini menampilkan transformasi Rachel Amanda sebagai pemeran utama dan mengonfirmasi film sebagai closing film JAFF 20 pada 6 Desember 2025.
Dalam teaser berdurasi singkat, Rachel Amanda tampil berbeda: bukan sekadar aktris, melainkan komika yang mulai menemukan suaranya lewat panggung open mic. Ketika respons penonton pertama kurang hangat, Tawa memilih strategi baru membuka diri dan membagikan kisah pribadinya tentang ditinggal ayah. Perubahan itu memicu tawa sekaligus getir, menunjukkan bagaimana komedi bisa menjadi medium penyembuhan.
Suka Duka Tawa mengeksplorasi dinamika generasi dalam keluarga pelawak. Ayah Tawa, Keset (Teuku Rifnu Wikana), adalah pelawak yang terkenal di televisi, sementara Tawa berusaha menemukan identitasnya di era komedi baru. Perbedaan gaya, harapan, dan cara mengekspresikan rasa sakit menjadi inti konflik yang diangkat sutradara Aco. Trailer juga menonjolkan chemistry antar pemain pendukung Marissa Anita sebagai Ibu, Enzy Storia, Bintang Emon, Arif Brata, dan Gilang Bhaskara yang menghadirkan suasana persahabatan hangat dan kadang tajam, memberi warna pada perjalanan Tawa.
Kekuatan film ini terlihat dari cara penulisan dan penggarapan yang menyeimbangkan humor dan emosi. Teaser memberi cuplikan momen-momen lucu di panggung stand up, lalu beralih ke kilas luka dan memori keluarga yang membuat tawa terasa pahit-manis. BION Studios dan Spasi Moving Image memberi Aco keleluasaan artistik untuk menggarap debut layar lebarnya, menghasilkan karya yang terasa personal namun tetap relevan bagi khalayak luas. Visual teaser menonjolkan suasana panggung kecil, interaksi penonton, dan detil rumah keluarga yang menopang narasi emosional film.
“Suka Duka Tawa adalah cerita tentang menemukan suara di tengah luka. Kami ingin menunjukkan bahwa tawa bukan sekadar hiburan, ia bisa menjadi cara menyembuhkan dan mengikat kembali hubungan keluarga,” ujar Aco Tenriyagelli. “Dukungan BION Studios dan Spasi memberi ruang besar bagi eksplorasi ini, dan saya bangga dengan penampilan Rachel serta seluruh pemain yang membawa kisah ini hidup.”
Dengan jajaran pemain berbakat dan konsep yang menggabungkan komedi serta drama keluarga, Suka Duka Tawa siap menarik perhatian penonton Indonesia. Penayangan sebagai closing film JAFF 20 pada 6 Desember 2025 menjadi momen penting untuk menyaksikan debut sutradara Aco di layar lebar. Teaser resmi kini tersedia untuk ditonton publik, membuka percakapan tentang bagaimana seni komedi dapat merangkul luka dan menumbuhkan tawa yang berarti.



















