banner 728x250

Gelar Khataman Al-Qur’an Global, NU Targetkan Rekor MURI dan Syiar Islam Mendunia

  • Bagikan
(InsightMedia/put) Momentum peserta khataman Al-quran.
banner 468x60

Jakarta (Insight Media) – Nahdlatul Ulama (NU) kembali mencatat sejarah dengan menyelenggarakan Khataman Al-Qur’an NU Global, sebuah gerakan spiritual kolosal yang melibatkan jutaan warga NU dari seluruh Indonesia hingga berbagai belahan dunia. Acara ini tidak hanya menjadi syiar Islam berskala internasional tetapi juga menargetkan Rekor MURI dalam kategori “Khataman Al-Qur’an Serentak di Titik Lokasi Terbanyak di Seluruh Dunia.”

Kegiatan yang digelar dalam rangka Malam Nuzulul Qur’an 1446 H ini mengusung konsep hybrid, yaitu pembacaan langsung di masjid, musholla, pondok pesantren, serta melalui platform digital seperti Zoom. Ribuan titik lokasi dari seluruh kabupaten/kota di Indonesia turut serta dalam acara ini, menciptakan lautan doa yang menggema tanpa batas ruang dan waktu.

Example 300x600

Ketua Lembaga Takmir Masjid PBNU, K.H. Mokhamad Mahdum, menegaskan bahwa Khataman Al-Qur’an NU Global bukan hanya sekadar tradisi tahunan, tetapi juga langkah konkret dalam menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup umat.

(InsightMedia/put) Ketua Lembaga Takmir Masjid PBNU, K.H. Mokhamad Mahdum.

Melibatkan Pengurus Cabang Istimewa NU di 18 Negara

Acara ini juga mendapat dukungan dari berbagai lembaga dan badan otonom NU, yang memastikan kelayakan pelaksanaan hingga ke tingkat internasional. Acara ini berlangsung serentak di 10.000 titik, tersebar di 38 provinsi di Indonesia serta 18 negara yang memiliki perwakilan Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU).

Mohammad Ma’dum, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mendokumentasikan tradisi khataman Al-Qur’an yang telah menjadi bagian dari kehidupan warga NU, khususnya selama bulan Ramadan. “Bagi NU, Al-Qur’an adalah petunjuk dalam kehidupan. Tradisi mengkhatamkan Al-Qur’an sudah seperti darah yang mengalir dalam tubuh. Sehari bisa mengkhatamkan hingga 10 juz. Dengan adanya acara ini, tradisi itu semakin dilembagakan dan terdokumentasi dengan baik,” tambahnya.

Selain di Indonesia, acara ini juga digelar di berbagai negara dengan komunitas NU yang aktif. Ma’dum menegaskan bahwa partisipasi didasarkan pada keberadaan PCINU dan masjid-masjid yang dikelola oleh warga NU di luar negeri. “Di satu negara bisa ada beberapa wilayah dan masjid yang ikut serta. Contohnya di Korea, ada beberapa masjid yang bersama-sama melaksanakan khataman,” tambahnya.

Hingga saat ini, berdasarkan data terbaru, sebanyak 39 masjid di luar negeri telah menggelar khataman, belum termasuk jamaah yang melaksanakan secara mandiri di rumah masing-masing.

Acara puncak akan dipusatkan di Masjid Al Munawwaroh, Ciganjur, Jakarta Selatan, dan dihadiri para ulama besar, tokoh NU, serta perwakilan berbagai lembaga NU. Selama tiga jam, mulai pukul 15.30 hingga 18.30 WIB, jutaan peserta akan serentak mengumandangkan ayat-ayat suci Al-Qur’an sebagai simbol kebersamaan dan kekuatan iman.

“Momentum ini bukan soal jumlah peserta atau target rekor, tetapi bagaimana kita kembali kepada nilai-nilai Al-Qur’an, memperkuat kebersamaan, dan membangun generasi Qur’ani yang tangguh,” ujar K.H. Mokhamad Mahdum. Sementara itu, Katib Syuriah PBNU, Dr. KH. Abdul Moqsith Ghazali, M.A., menyoroti pentingnya acara ini dalam konteks dakwah di era digital.

“NU harus mampu memanfaatkan teknologi untuk menyebarluaskan nilai-nilai Islam yang rahmatan lil ‘alamin. Khataman Al-Qur’an ini menjadi momentum bagi umat Islam untuk kembali kepada Al-Qur’an sebagai pedoman hidup,” katanya.

Ketua Panitia H. Shabahul Araffi menambahkan bahwa kegiatan ini tidak hanya membangun spiritualitas individu, tetapi juga mempererat hubungan sosial di tengah masyarakat Muslim. “Khataman ini bukan sekadar seremonial, tetapi bentuk nyata NU dalam membumikan Al-Qur’an dan memperkuat kebersamaan lintas generasi,” ujarnya.

 

(InsightMedia/put) Momentum peserta Khataman al-quran NU.

Selain Khataman Al-Qur’an Global, NU melalui LTM PBNU menghadirkan lima program spesial Ramadan 2025 sebagai wujud nyata komitmen dalam memperkuat ukhuwah Islamiyah dan membumikan nilai-nilai Al-Qur’an:

Call of Naskah Khutbah – Seleksi naskah khutbah Jumat terbaik dalam berbagai bahasa untuk dakwah yang inspiratif dan relevan. Khataman Internasional – Syiar Al-Qur’an di level global dengan khataman serentak lintas negara. Mudik Seru Bareng LTM PBNU – Layanan mudik gratis bagi warga Jabodetabek agar bisa berlebaran bersama keluarga. Sapu Bersih Kebaikan – Revitalisasi masjid dengan tujuh aksi nyata untuk menciptakan masjid yang nyaman dan berdaya guna. Posko Mudik Lebaran – Tempat istirahat di sepanjang jalur Pantura dengan makanan gratis dan layanan kesehatan bagi para pemudik.

NU terus membuktikan diri sebagai lokomotif Islam moderat, yang tetap berpegang teguh pada tradisi tetapi juga adaptif terhadap perkembangan zaman. Ramadan 2025 bukan hanya momen ibadah, tetapi juga perayaan spiritualitas, kebersamaan, dan kepedulian sosial. (put)

banner 325x300
banner 120x600
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *