banner 728x250

Mayang Menangis Tersentuh Video Klip AI Karya Bimo Maxim

  • Bagikan
banner 468x60

Jakarta (InsightMedia) – Sebuah video klip dan lagu yang melibatkan teknologi kecerdasan buatan (AI) dirilis sebagai kejutan bagi Deddy dan Mayang. Proyek ini menuai emosi mendalam, terutama bagi Mayang, yang mengingat sosok almarhumah dengan penuh kerinduan.

Kejutan ini dirancang oleh tim produksi bersama sahabat almarhumah. Ide awal lagu tidak mengalami perubahan lirik maupun aransemen. Mayang hanya terlibat dalam pengisian gitar, sementara konsep utama tetap seperti rancangan awal.

Example 300x600

“Lagu ini dari awal memang saya buat untuk Deddy dan Mayang. Tidak ada perubahan lirik,” kata Bimo, produser lagu ini, dalam sesi diskusi.

Proses Kreatif dan Penggunaan AI

Penggunaan teknologi AI menjadi elemen kejutan utama dalam video klip tersebut. Bimo mengungkapkan, proyek ini sengaja dirancang untuk menghadirkan nuansa emosional melalui rekonstruksi visual.

“Video AI ini memang hadiah pribadi dari saya dan tim. Kami ingin memberikan kejutan yang berkesan,” ujar Bimo.

Mayang tak kuasa menahan tangis saat melihat video tersebut. “Aku tidak menyangka ada kejutan seperti ini. Rasanya seperti mendengar suara almarhumah lagi,” kata Mayang dengan suara bergetar.

Produksi di Dua Kota

Proses produksi video klip berlangsung di dua kota, yaitu Yogyakarta dan Jakarta. Kendala izin lokasi sempat menghambat proses syuting. Meski begitu, tim berhasil menyelesaikan pengambilan gambar sesuai rencana.

“Kami memang sempat menunda produksi sekitar satu bulan untuk mempersiapkan mental. Lagu ini sarat doa dan kerinduan,” ungkap Mayang.

Baginya, lagu ini memiliki makna mendalam. Pada saat pengambilan vokal, Mayang bahkan menangis karena teringat kenangan bersama almarhumah.

Lagu untuk Gala

Selain menjadi ungkapan rindu, lagu ini juga dipersembahkan untuk Gala, putra almarhumah. Mayang berharap karya ini bisa menjadi doa yang abadi.

“Lagu ini kado untuk Gala. Semoga saat dewasa, ia merasakan cinta dari lagu ini,” ucap Mayang.

Namun, rencana menghadirkan Gala dalam video klip batal dilakukan karena prosedur izin yang rumit. “Kami sempat mempertimbangkan melibatkan Gala, tetapi izin administrasi cukup sulit,” jelas Bimo.

Proyek ini mendapat beragam tanggapan dari publik. Ada pihak yang memuji penggunaan AI, namun ada pula yang mempertanyakan etika teknologi tersebut.

“Kami menghargai semua kritik dan saran. Intinya, niat kami hanya untuk memberikan penghormatan,” tegas Bimo.

Meski menuai pro dan kontra, Mayang menilai karya ini sebagai bentuk penghormatan terakhir. “Aku berharap semua orang melihat niat tulus kami di balik lagu ini,” kata Mayang.

Makna Emosional

Bagian lirik Semoga Surga Jadi Rumahmu menjadi puncak emosional dalam lagu tersebut. Mayang mengaku sulit menahan air mata ketika membawakan bagian ini.

“Bagian itu seperti mewakili doa terdalamku untuk almarhumah,” ujarnya.

Proyek ini melibatkan sejumlah musisi dan teknisi profesional. Tim produksi memastikan setiap detail aransemen mendukung pesan emosional lagu.

Komitmen Mayang

Mayang menegaskan kesiapannya untuk terus berkarya meski dihadapkan pada rasa kehilangan. “Aku ingin karya ini jadi doa untuk mami dan papi,” tuturnya.

Menurut Bimo, rekaman melibatkan enam lagu, dengan Mayang berperan di pengisian gitar. Proses aransemen dibantu oleh tim teknis, termasuk BBN dan Israndi.

Tim berharap lagu ini menjadi pengingat tentang arti kehilangan dan cinta keluarga. “Kami ingin lagu ini abadi dan menyentuh hati pendengar,” kata Bimo.

Mayang pun mengajak publik untuk melihat sisi positif dari karya ini. “Semoga semua orang bisa merasakan doa di balik lagu ini,” ujarnya. (Put) 

banner 325x300
banner 120x600
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *