banner 728x250

Refleksi Akhir Tahun 2024 Polda Metro Jaya

  • Bagikan
banner 468x60

Jakarta (InsightMedia) – Polda Metro Jaya merilis data kejahatan yang terjadi sepanjang tahun 2024 dalam konferensi pers di Balai Pertemuan Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, pada pukul 13.00 WIB. Acara ini dihadiri oleh Pj Gubernur DKI Teguh Setybudi, Pangdam Jaya, seluruh Kapolres di wilayah hukum Polda Metro Jaya, jajaran Humas kepolisian, Dewan Pers, Ketua PWI, serta Faruk selaku Ketua Balai Wartawan Polda Metro Jaya.

Rilis akhir tahun ini menunjukkan bahwa jumlah kasus kejahatan mengalami peningkatan, sementara tingkat penyelesaian kasus mengalami penurunan, menandakan tantangan besar dalam penegakan hukum di wilayah hukum Polda Metro Jaya yang meliputi Jakarta, Depok, Kota Tangerang, Tangerang Selatan, dan sebagian Bekasi (Jadetabek).

Example 300x600

 

Peningkatan Kasus Kejahatan di Jadetabek

Polda Metro Jaya mencatat 58.055 tindak pidana terjadi sepanjang tahun 2024, meningkat 2% dibandingkan tahun sebelumnya atau bertambah 898 perkara dari tahun 2023.

 

Beberapa kasus menonjol yang menjadi perhatian publik dan kepolisian sepanjang 2024 di antaranya:

1. Kasus Penggelapan Kendaraan ke Timor Leste1

Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya menangani kasus penggelapan kendaraan roda empat dan roda dua yang diselundupkan ke Timor Leste, menunjukkan adanya sindikat kejahatan lintas negara.

 

2. Pembunuhan Anak Selebgram Tamara Tyasmara

Kasus ini menjadi sorotan nasional, menarik perhatian masyarakat terhadap isu kekerasan dalam rumah tangga dan perlindungan anak.

 

3. Pemalsuan Surat Pelat Dinas Mabes TNI

Kasus pemalsuan surat dan pelat dinas Mabes TNI menyoroti celah dalam keamanan administratif yang bisa dimanfaatkan untuk kejahatan.

 

4. Pemalsuan Mata Uang Senilai Rp22 Miliar

Kasus ini menunjukkan ancaman kejahatan ekonomi yang semakin canggih dengan upaya pemalsuan mata uang dalam jumlah besar.

 

5. Judi Online oleh Oknum Pegawai Komdigi

Kasus ini menjadi perhatian karena melibatkan pegawai Komdigi (Komunikasi Digital), mengungkap keterlibatan aparatur sipil dalam kejahatan digital.

6. Kasus Pornografi Anak dan Metrologi Ilegal

Direktorat Reserse Kriminal Khusus mencatat kasus pornografi anak sebagai salah satu kejahatan menonjol, menggarisbawahi bahaya eksploitasi anak di dunia digital. Selain itu, kasus metrologi ilegal—pemalsuan alat ukur dan timbangan—juga menjadi perhatian dalam bidang perlindungan konsumen.

7. Berbagai Kasus Ekonomi

Direktorat Reserse Kriminal Khusus juga menangani beragam kasus ekonomi, termasuk penipuan investasi dan manipulasi pasar yang merugikan masyarakat.

 

Tantangan bagi Polda Metro Jaya

Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Karyoto, S.I.K., dalam sesi tanya jawab, meminta peran serta masyarakat dalam mengawasi dan melaporkan jika ada pelanggaran atau kesalahan yang dilakukan aparat kepolisian. “Jika ada kekeliruan dan pelanggaran tugas anggota kami, segera laporkan,” tegasnya.

Laporan akhir tahun ini menegaskan bahwa kejahatan di Jadetabek terus berkembang, baik dalam skala maupun bentuknya—dari kejahatan konvensional hingga kejahatan siber. Peningkatan jumlah kasus dan penurunan tingkat penyelesaian menjadi tantangan besar bagi Polda Metro Jaya dalam menjaga keamanan dan meningkatkan efektivitas penegakan hukum di tahun mendatang. (put)

banner 325x300
banner 120x600
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *