banner 728x250

Selepas Tahlil, Film Horor Pertama dari Podcast Lentera Malam Tayang 10 Juli 2025

  • Bagikan
banner 468x60

Jakarta (InsightMedia) – Industri film horor Indonesia kembali diramaikan dengan kehadiran Selepas Tahlil, film panjang pertama yang diadaptasi dari podcast horor populer, Lentera Malam. Film ini dijadwalkan tayang di bioskop seluruh Indonesia mulai 10 Juli 2025.

Film produksi Visinema dan BION Studios ini diangkat dari episode podcast Selepas Tahlil yang pertama kali diunggah pada 2022. Podcast tersebut dikenal luas di kalangan pecinta kisah horor dan mistis.

Example 300x600

“Ini adalah Intellectual Property (IP) pertama kami yang diadaptasi menjadi film,” ungkap Jamaluddin Daris, host Lentera Malam, saat konferensi pers di kawasan Karet Kuningan, Jakarta Selatan, Minggu, 6 Juli 2025.

Jamaluddin mengaku bangga karena imajinasi yang dituangkan dalam audio kini divisualisasikan ke layar lebar.

“Kami bangga karena imajinasi kami dikembangkan dan divisualisasikan,” katanya.

Cerita Keluarga dan Teror Supranatural

Selepas Tahlil mengisahkan dua bersaudara, Saras (Aghniny Haque) dan Yudhis (Bastian Steel), yang menghadapi teror mistis setelah ayah mereka, Hadi (Epy Kusnandar), meninggal dunia secara misterius. Namun, kematian tersebut ternyata membuka pintu menuju peristiwa aneh dan menakutkan.

Jenazah sang ayah dikisahkan bangkit dan berjalan sendiri dari Surabaya ke kampung halaman di Lamongan. Kejadian ganjil itu memunculkan teror sekaligus mengungkap rahasia gelap yang selama ini terpendam dalam keluarga mereka.

“Film ini bukan sekadar menakut-nakuti penonton,” jelas Ajeng Parameswari, produser eksekutif film Selepas Tahlil.

Ia menambahkan, film ini juga menyampaikan pesan moral tentang pentingnya komunikasi dalam keluarga.

“Film ini mengingatkan kita untuk lebih membuka ruang komunikasi dengan orang tua agar tidak menyesal,” kata Ajeng.

Debut Film Panjang Adriano Rudiman

Film ini menjadi debut penyutradaraan film panjang bagi Adriano Rudiman. Ia mengaku sempat khawatir bekerja dengan para aktor besar, namun kekhawatiran itu sirna setelah proses syuting berjalan lancar.

“Saya sempat khawatir, tapi ceritanya sangat jelas dan mudah dikembangkan,” ujar Adriano Rudiman.

Adriano menuturkan, proses kreatif berjalan dengan banyak diskusi dan eksplorasi bersama para aktor. Ia mengajak para pemain menggali lebih dalam soal emosi kehilangan dan konflik keluarga.

“Kami mengeksplorasi perasaan kehilangan dan urusan yang belum selesai,” paparnya.

Ia menilai koneksi antaraktor terbentuk melalui komunikasi intens selama proses syuting.

“Dari obrolan yang dalam, koneksi antaraktor makin terasa,” lanjut Adriano.

Pujian dari Para Pemeran

Aktor Bastian Steel, yang memerankan karakter Yudhis, mengaku antusias bisa terlibat dalam film ini. Ia memuji kreativitas sang sutradara yang menurutnya kaya ide-ide segar.

“Pak Dio itu kreatif banget. Ada ide-ide yang saya sendiri nggak kepikiran,” ucap Bastian.

Sementara itu, aktris Aghniny Haque yang memerankan Saras, juga memuji kepekaan Adriano dalam menangani adegan-adegan horor.

“Dia bukan cuma mengandalkan jumpscare, tapi juga memperhatikan emosi karakter,” kata Aghniny.

Menurutnya, kedalaman emosi menjadi kunci kekuatan film ini, bukan sekadar ketegangan semata.

Aktor dan Produksi

Selain Aghniny Haque dan Bastian Steel, film ini juga dibintangi Epy Kusnandar, Adjie N.A., Vonny Anggraini, Diandra Agatha, dan Abdul Rachman Hidayat.

Film Selepas Tahlil diproduksi oleh BION Studios yang dikenal memproduksi film-film kreatif dan inovatif. Proses produksi berlangsung lancar dan mendapat dukungan penuh dari tim produksi dan para pemain.

“Semua pemain dan kru sangat totalitas dalam pengerjaan film ini,” ucap Ajeng Parameswari.

Ajeng berharap film ini bisa memberikan pengalaman menonton yang berbeda bagi penonton, tidak hanya menawarkan ketegangan, tetapi juga pesan yang menyentuh hati.

Siap Tayang di Bioskop

Film Selepas Tahlil akan mulai tayang di seluruh bioskop Indonesia pada 10 Juli 2025. Produser optimistis film ini mampu menarik minat penonton, khususnya pecinta genre horor yang tengah berkembang pesat di Indonesia.

Ajeng Parameswari menilai bahwa film horor saat ini sudah menjadi bagian penting dalam industri perfilman nasional.

“Penonton kita semakin beragam dan terbuka terhadap berbagai genre, termasuk horor,” ungkapnya.

Ajeng berharap Selepas Tahlil bisa memperkaya khazanah film horor Indonesia dengan pendekatan yang tidak hanya mengandalkan efek kejut.

Film ini juga diharapkan bisa memperkuat posisi Lentera Malam sebagai salah satu podcast horor terpopuler yang sukses menembus ranah industri film.

“Ini menjadi langkah awal agar cerita-cerita lokal bisa semakin berkembang,” pungkas Jamaluddin Daris. (Put)

banner 325x300
banner 120x600
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *