Jakarta (Insight Media) – SinemArt kembali menghibur penikmat film Tanah Air dengan karya terbarunya, “Bertaut Rindu”. Film drama romantis ini dijadwalkan tayang di seluruh bioskop Indonesia mulai 31 Juli 2025. Antusiasme tinggi telah muncul sejak trailer dan poster resmi diluncurkan pada Jumat, 4 Juli 2025, di XXI Plaza Senayan, Jakarta.
Peluncuran tersebut dihadiri oleh para pemain, penulis naskah, sutradara, serta perwakilan SinemArt. MGS. Fahri Fahrudin, Produser film, menyampaikan proses pemilihan cerita yang berjalan cepat. “Kami memilih novel karya Tian Topandi sebagai dasar cerita dengan cepat,” ungkap Fahri. Menurutnya, pemilihan sutradara Rako Prijanto dan para pemain selesai dalam waktu empat bulan. Syuting utama dilakukan selama bulan Ramadan 2025 di Bandung, dengan latar pemandangan sungai dan air terjun yang memukau. Fahri optimis film remaja ini akan diminati. “Film remaja tidak hanya soal horor. Kami yakin drama romantis tetap menarik,” tambahnya.
Sutradara Rako Prijanto menegaskan bahwa film ini mengangkat tema hubungan remaja dan orang tua. “Film ini bukan hanya untuk remaja, tapi juga untuk orang tua,” katanya. Rako berharap film ini bisa menjadi jembatan komunikasi antara generasi muda dan orang tua. Ia juga mengungkapkan tantangan saat membuat film ini, terutama dalam menggambarkan perpisahan yang traumatis bagi anak. “Perpisahan bisa menjadi cara terbaik, tapi juga menyakitkan bagi anak,” ujar Rako.
Penulis naskah Lintang Pramudya Wardhani menyatakan bersyukur karena konflik dalam novel sudah cukup kuat. Namun, beberapa perubahan dilakukan untuk menyesuaikan dengan medium film. “Ada beberapa plot yang berubah agar film dan buku selaras,” jelas Lintang. Sementara itu, Tian Topandi, penulis novel asli, mengaku bangga karyanya diangkat ke layar lebar. Ia mengingatkan pentingnya komunikasi antara anak dan orang tua. “Anak bukan pewaris mimpi orang tua, tapi pribadi yang harus didengar,” tegas Tian.
Original soundtrack film ini berjudul “Seiring”, dibawakan oleh Jasmine Nadya. Ia menilai lagu tersebut sangat cocok dengan tema film yang menggambarkan dinamika hubungan orang tua dan anak. Dalam film, Adhisty Zara berperan sebagai Jovanka, sosok remaja yang berani dan penuh ambisi. “Kami sama-sama bisa bilang ke orang tua apa yang kami mau,” kata Adhisty. Pemeran Magnus, Ari Irham, menambahkan bahwa film ini menginspirasi cara dia berkomunikasi dengan orang tua dan sahabat. “Film ini memberi banyak pelajaran hidup,” ujarnya.
Dengan alur cerita yang kuat serta pesan moral yang mendalam, “Bertaut Rindu” siap menjadi tontonan wajib bagi keluarga dan remaja. SinemArt berharap film ini dapat membuka dialog yang lebih baik antara anak dan orang tua di Indonesia. (BAM)
